1.1 Pengulangan dengan loop for
Struktur :
for k = array
perintah
end
Perintah antara for dan end dijalankan untuk semua nilai k yang didefinisikan pada array. Mungkin bahasa sederhananya untuk loop for ini sebagai berikut :
Untuk semua k yang sudah didefinisikan, kerjakan perintah, baru selesai.
Contoh :
Misalkan kita menginginkan nilai fungsi sin pada 11 titik seragam x = p n /10 untuk n = 0,1, . . . , 10.
>>for n = 0:10;(tekan Enter)
x(n+1) = sin(pi*n/10);(tekan Enter)
>>end (tekan Enter)
>> x
x =
Columns 1 through 8
0 0.3090 0.5878 0.8090 0.9511 1.0000 0.9511 0.8090
Columns 9 through 11
0.5878 0.3090 0.0000
Loop for dapat disusun dalam bentuk sub loop for dengan struktur sebagai berikut :
for k1 = array1
for k2 = array2
for k3 = array3
perintah
end
end
end
Contoh : Mari tulis dan simpan kode berikut pada suatu m-file.
function H = Hilbert(n)
H = zeros(n);
for k = 1:n
for l = 1:n
H(k,l) = 1/(k+l-1);
end
end
Loop for sebaiknya digunakan apabila cara langsung tidak dapat digunakan.
Contoh : Andai kita ingin membangun suatu matriks berukuran 10x10, , di mana . Menggunakan loop for kita dapat menggunakan kode berikut :
>>H = zeros(10)
>>for k = 1:10
for l = 1:10
A(k,l) = sin(k)*sin(l);
end
>>end
Namun tanpa menggunakan loop for kita dapat menggunakan kode lebih sederhana berikut :
k = 1:10;
A = sin(k)’*cos(k);
Tanda aksen (’) menyatakan transpose suatu vector/matriks. Perintah baris pertama membuat array k yang terdiri dari bilangan bulat 1, 2, . . . . , 10. Perintah sin(k)’ membentuk vector kolom sedangkan cos(k) membentuk vector baris.
1.2 Pengulangan dengan loop while
Struktur :
while ekspresi
pernyataan
end
Loop ini digunakan bilamana kita tidak mengetahui banyaknya repitisi (pengulangan) yang dibutuhkan. Pemahaman loop while sebagai berikut,
Selagi ekspresi masih dipenuhi, lakukan terus pekerjaan yang ada pada pernyataa, baru setelah itu berhenti.
Contoh : Andaikan kita ingin membagi dengan 2 bilangan p. Kemudian hasilnya kita bagi lagi dengan 2 dan seterusnya sampai hasil pembagian kurang dari atau sama dengan 0.01. Berapa hasil bagi terbesar yang lebih besar dari 0.01 !
>>q = pi;
>>while q > 0.01
q = q/2;
end
>>q
q =
0.0061
1.3 Konstruksi if-else-end
Struktur paling sederhana dari konstruksi ini adalah :
if expresi
perintah
end
Konstruksi ini digunakan jika hanya terdapat satu alternative. Jika terdapat dua alternative kita menggunakan struktur berikut :
if ekspresi
perintah (dijalankan bila ekspresi benar)
else
perintah (dijalankan bila ekspresi salah)
end
Konstruksi ini sudah kita lakukan sebelumnya pada fungsi is_int dan mylcm pada bagian sebelumnya Tutorial ini. Namun jika terdapat banyak alternative kita gunakan struktur berikut :
if ekspresi 1
perintah (dijalankan bila ekspresi 1 benar)
elseif ekspresi 2
perintah (dijalankan bila ekspresi 2 benar)
elseif …
.
.
.
else
perintah(dikerjakan bila semua ekspresi sebelumnya salah)
end
Jika ekspresi 1 benar langsung lakukan perintah, bila tidak lakukan perintah berikutnya, bila tidak lakukan perintah berikutnya lagi, dan seterusnya.
Contoh : Polinomial Chebyshev adalah salah satu polynomial yang sangat penting pada analisis numeric. Mereka didefinsikan secara rekursif sebagai berikut :
= 1, , untuk .
Kita ingin menyusun secara eksplisit polynomial dalam bentuk,
Untuk itu kita akan membuat kode dengan input n dan output koefisien polynomial Chebyshev dalam bentuk T =.
function T=cheb(n)
%menghitung koefisien polinomial Chebyshev T_n(x)
%yang tersusun dengan urutan menurun
t0 = 1;
t1 = [1 0];
if n==0;
T=t0;
elseif n==1;
T=t1;
else
for k=2:n
T=[2*t1 0]-[0 0 t0];
t0=t1;
t1=T;
end
end
>> T=cheb(4)
T =
8 0 -8 0 1
Ini berarti .
Pada kode ini diperkenalkan notasi “==”. Ini adalah adalah relasi logika yang berarti “sama dengan”. Tidak sama dengan notasi “=”. Operator dan relasi logika akan dibahas pada bagian berikutnya pada lesson ini juga.
3. Relasi dan operator logika
Relasi di dalam MATLAB dibangun dengan operator-operator berikut :
Operator | Deskripsi |
< | Kurang dari |
<= | Kurang dari atau sama dengan |
> | Lebih dari |
>= | Lebih dari atau sama dengan |
== | Sama dengan |
~= | Tidak sama dengan |
Operator “==” membandingkan dua variabel dan menghasilkan 1 bila mereka sama dan 0 bila tidak sama.
>>a = [1 1 3 4 1]
a =
1 1 3 4 1
>> ind1 = (a==1)
ind1 =
1 1 0 0 1
Ini berarti elemen pertama sama dengan 1, elemen kedua sama dengan 1, elemen ketiga tidak sama dengan 1, elemen keempat tidak sama dengan 1 dan elemen kelima sama dengan 1. Untuk mengetahui elemen ke berapa saja pada array a yang sama dengan 1, gunakan fungsi find.
>> ind2 = find(a==1)
>> ind2
1 2 5
Sedangkan operator logika pada MATLAB adalah sebagai berikut :
Operator logika | Deskripsi |
| | Atau (disjungsi) |
& | Dan (konjungsi) |
~ | Tidak (ingkaran) |
Andaikan kita ingin memilih elemen-elemen x yang memenuhi x > 1 atau x <-0.2 di mana
>> x = randn(1,7)
r =
-0.4326 -1.6656 0.1253 0.2877 -1.1465 1.1909 1.1892
>> ind3 = (x >=1) | (x < -0.2)
ind3 =
1 1 0 0 1 1 1
>> y = x(ind3)
y =
-0.4326 -1.6656 -1.1465 1.1909 1.1892
3. Pembulatan ke bilangan bulat, fungsi ceil, floor, fix dan round
Terdapat 4 fungsi MATLAB untuk membulatkan suatu bilangan real ke bilangan bulat. Keempat fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
Fungsi | Deskripsi |
floor(x) | Pembulatan ke bilangan bulat terbesar <= x |
ceil(x) | Pembulatan ke bilangan bulat terkecil >= x |
fix(x) | Pembulatan ke bagian bulatnya |
round(x) | Pembulatan ke bilangan bulat terdekat |
Untuk jelasnya, diperhatikan beberapa contoh berikut :
>> T=randn(5) %membangkitkan matrix random 5x5.
T =
-1.0982 -0.9778 -0.5077 -0.6129 1.1330
1.1226 -1.0215 0.8853 -0.2091 0.1500
0.5817 0.3177 -0.2481 0.5621 0.7031
-0.2714 1.5161 -0.7262 -1.0639 -0.0524
0.4142 0.7494 -0.4450 0.3516 2.0185
>> A=floor(T)
A =
-2 -1 -1 -1 1
1 -2 0 -1 0
0 0 -1 0 0
-1 1 -1 -2 -1
0 0 -1 0 2
>> B=ceil(T)
B =
-1 0 0 0 2
2 -1 1 0 1
1 1 0 1 1
0 2 0 -1 0
1 1 0 1 3
>> C=fix(T)
C =
-1 0 0 0 1
1 -1 0 0 0
0 0 0 0 0
0 1 0 -1 0
0 0 0 0 2
>> D=round(T)
D =
-1 -1 -1 -1 1
1 -1 1 0 0
1 0 0 1 1
0 2 -1 -1 0
0 1 0 0 2
Untuk menggambar grafik fungsi := bilangan bulat terkecil yang kurang dari atau sama dengan pada interval [-5 5] cukup dengan perintah berikut :
>> x=-4:0.01:4;
>> y=floor(x);
>> plot(x,y)
Apa yang anda dapatkan. Selanjutnya perhatikan pemakaian fungsi floor dan ceil untuk menentukan bilangan bulat m dan bilangan real 0.25 <= r <>sehingga x = (4^m)*r.
function [m,r] = res_exp(x);
%menentukan bilangan bulat positip m dan bilangan real 0.25<=r<1
%sehingga x = (4^m)*r
if x==0
m=0;
r=0;
return
end
u = log10(x)/log10(4);
if u <>
m = floor(u);
else
m = ceil(u);
end
r = x/4^m;
Perintah return pada program ini meminta MATLAB untuk mengahiri eksekusi, sedangkan fungsi log10 menyatakan logaritma dengan bilangan pokok 10.
[m,r] = res_exp(pi)
m =
1
r =
0.7854
Coba check !
>> format long
>> (4^m)*r
ans =
3.14159265358979
>> pi
ans =
3.14159265358979